Buah kurma salah satu buah manis yang banyak manfaatnya bagi kesehatan. Buah kurma biasanya identik dan dikaitkan dengan bulan puasa. Mengkonsumsi buah kurma secukupnya dapat menghilangkan rasa lapar, jadi sangat cocok sebagai menu utama untuk berbuka puasa, karena buah kurma mempunyai kandungan nutrisi yang berguna bagi tubuh, yaitu kandungan gula (glukosa) yang menjadi komponen utama dengan komposisi yang mencapai 50% dari seluruh kandungan buahnya. Disarankan mengkonsumsi 5 buah kurma pada saat berbuka puasa. Karena apabila dikonsumsi berlebihan akan menyulitkan kita untuk melakukan ibadah selanjutnya.
Buah Kurma mempunyai nama Latin Phoenix Dactilifera yang sudah dikenal sejak zaman paleolitik. Kurma merupakan jenis tanaman palma yang banyak ditanam di daerah Jazirah Arab, tapi bagi sebagian orang buah kurma hanya hidup di daerah padang pasir, akan tetapi kurma juga bisa hidup di daerah yang memiliki kekeringan yang cukup tinggi. Buah kurma juga menjadi andalan komoditas pertanian yang dijual oleh bangsa Arab, Afrika bahkan China.
Menurut Prof Dr Ir Ali Khomsan, MS, kurma memiliki kandungan nutrisi yang berguna bagi tubuh. “Setidaknya gula (glukosa) menjadi komponen utama dengan komposisi yang mencapai 50 persen dari seluruh kandungan buahnya,” katanya. Guru besar IPB ini juga mengatakan, kandungannya lebih besar dibandingkan buah-buahan lainnya yang hanya mencapai 20-30 persen saja. Pada kurma yang masih lembek (matang di pohon dan belum dijemur) kandungan gulanya sekitar 60 persen. Sedangkan kurma yang telah dikeringkan kandungannya cukup tinggi, sekitar 70 persen. Kandungan gula dalam kurma memiliki daya serap yang buruk, sekitar 45-50 menit sehingga waktu untuk pengolahan menjadi nutrisi yang disalurkan ke dalam darah menjadi lumayan lama.
Buah padang pasir ini juga mengandung berbagai vitamin yang diperlukan oleh tubuh. Vitamin A, thiamin, riboflavin, zat besi, vitamin B berada dalam buah kurma. Riboflavin dan niasin misalnya, akan membantu melepaskan energi dari makanan, sementara thiamin membantu melepaskan energi dari karbohidrat. Vitamin A dan niasin memainkan peranan dalam membentuk dan memelihara kulit yang
sehat. Thiamin penting bagi sel-sel saraf, sementara niasin menjaga fungsi normal saraf.
Mineral juga sangat banyak ditemukan dalam kurma. Magnesium dan kalium juga berada dalam jumlah yang cukup bisa diandalkan untuk membantu kinerja tubuh menjadi lebih baik. “Banyak juga terkandung serat-serat seperti layaknya buah yang lainnya,” tutur Prof Ali. Menurut beliau, serat tersebut dapat membuat pencernaan menjadi baik. Kandungan kurma membuat usus menjasi lunak dan mengaktifkannya sehingga secara alamiah seseorang secara mudah dapat buang air besar.
Zat tannin yang tinggi pada kurma dapat digunakan sebagai anti diare. Kurma juga dapatdigunakan sebagai obat flu, radang tenggorokan, mengatasi mabuk serta meningkatkan trombosit dalam darah bagi mereka yang terkena demam berdarah. Caranya yaitu dengan memblender 500 gram kurma yang telah dibuang kulitnya, kemudian campur dengan lima gelas air putih sampai halus. Hasil dari blenderan tersebut diminum sebanyak satu gelas tiap satu jam selama sehari.
Buah kurma juga cocok bagi mereka yang terkena sakit kepala. Hal ini berdasarkan penelitian yang dilakukan lebih lanjut, bahwa dalam kandungan buah kurma terdapat zat salisilat yaitu suatu zat yang lazim dipakai sebagai bahan baku obat sakit kepala, penghilang rasa sakit hingga demam. Tetapi lebih baik kurma tidak dimakan bagi mereka yang memiliki penyakit diabetes. Karena kurma akan membuat kadar gula penderita diabetes yang sudah cukup tinggi menjadi lebih tinggi. Hal ini juga dibenarkan oleh Prof Ali, guru besar IPB.
0 komentar:
Posting Komentar